Kamis, 11 Mei 2023

Info Terbaru Gunung Slamet 2023

Pendakian Gunung Slamet kembali dibuka setelah sempat ditutup selama beberapa waktu akibat adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet terjadi sejak awal bulan ini dan diumumkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai status level II atau waspada. Namun, setelah dilakukan pemantauan dan evaluasi, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet menjadi level I atau normal.

ig @sitimurtapiah



Meskipun demikian, para pendaki tetap diimbau untuk memperhatikan kondisi cuaca dan mematuhi protokol kesehatan selama perjalanan menuju Gunung Slamet. Selain itu, para pendaki juga diharapkan untuk memperhatikan keselamatan dan menjaga kebersihan gunung selama perjalanan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar.

Gunung Slamet menjadi salah satu destinasi pendakian yang populer di Jawa Tengah. Selain menawarkan pemandangan alam yang spektakuler, Gunung Slamet juga menyimpan banyak cerita dan legenda yang melekat pada masyarakat sekitar. Namun, keselamatan dan kelestarian alam harus tetap menjadi prioritas utama dalam melakukan pendakian ke Gunung Slamet.

Pendakian Gunung Slamet juga menjadi peluang bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui usaha wisata dan pengembangan infrastruktur pendukung. Diharapkan dengan dibukanya kembali pendakian Gunung Slamet, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan.

Dalam era new normal, wisata alam dan pendakian semakin diminati oleh masyarakat sebagai alternatif untuk berlibur dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Namun, hal ini harus dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan. Sebagai pendaki, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar agar destinasi pendakian tetap bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.


Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812.8005.3166 (Whatsapp / SMS) Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023

Senin, 08 Mei 2023

Perjalanan Ke Gunung Slamet Basecamp dan Transportasi Bambangan

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 3428 meter di atas permukaan laut. Perjalanan menuju Gunung Slamet menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki karena pemandangan alam yang spektakuler dan tantangan medan yang menantang. Namun, perjalanan menuju Gunung Slamet bukanlah perjalanan yang mudah dan memerlukan persiapan yang matang.

IG @batirnanjak.adventure



Untuk menuju Gunung Slamet, para pendaki dapat memilih beberapa jalur pendakian yang tersedia. Salah satu jalur pendakian yang populer adalah jalur Bambangan yang berada di Kabupaten Purbalingga. Jalur ini menawarkan pemandangan alam yang spektakuler, mulai dari hamparan sawah hingga hutan pinus yang rimbun. Namun, perjalanan menuju jalur Bambangan tidak mudah karena medan yang terjal dan cukup berliku.

Selain jalur Bambangan, terdapat juga jalur pendakian melalui jalur Gunung Malang di Kabupaten Purbalingga dan jalur Guci di Kabupaten Tegal. Jalur Bambu Apus menawarkan perjalanan yang lebih ringan dengan medan yang lebih landai dibandingkan jalur Bambangan. Sementara itu, jalur Guci menawarkan perjalanan dengan udara yang segar dan pemandangan alam yang indah, meskipun memiliki jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan jalur Bambangan dan Bambu Apus.

Selain persiapan fisik dan mental, persiapan perlengkapan dan logistik menjadi faktor penting dalam perjalanan menuju Gunung Slamet. Para pendaki harus membawa perlengkapan yang memadai, seperti tenda, sleeping bag, makanan dan minuman, serta obat-obatan pribadi. Selain itu, para pendaki juga harus memperhatikan kondisi cuaca dan waktu pendakian yang tepat agar perjalanan menuju Gunung Slamet berjalan lancar dan aman.

Dalam perjalanan menuju Gunung Slamet, keselamatan menjadi prioritas utama. Para pendaki harus mematuhi peraturan yang ada dan memperhatikan keselamatan selama perjalanan. Perjalanan ke Gunung Slamet bukanlah perjalanan yang mudah, namun akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para pendaki yang mempunyai semangat petualangan dan cinta akan alam.


Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812.8005.3166 (Whatsapp / SMS) Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023

Jumat, 05 Mei 2023

Akses Basecamp Gunung Slamet Bambangan

Gunung Slamet yang terletak di perbatasan antara lima kabupaten di Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan wisata alam yang populer bagi para pendaki. Bagi Anda yang berada di Purwokerto, terdapat beberapa akses yang bisa ditempuh untuk menuju Gunung Slamet.

Salah satu akses menuju Gunung Slamet dari Purwokerto adalah melalui jalur Bambangan yang berada di Kabupaten Purbalingga Jalur ini memiliki jarak tempuh sekitar 45kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Setelah tiba di jalur Bambangan, para pendaki dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Pos Pendakian Bambangan yang merupakan pintu masuk menuju Gunung Slamet. Jalur Bambangan memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan menyajikan perjalanan yang menantang untuk para pendaki.

Selain melalui jalur Bambangan, akses menuju Gunung Slamet juga dapat ditempuh melalui jalur Gunung Malang, Kabupaten Purbalingga. Jalur ini memiliki jarak tempuh sekitar 45 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 - 3  jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Setelah tiba di jalur Gunung Malang, para pendaki dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Pos Pendakian Gunung Malang yang merupakan salah satu pintu masuk menuju Gunung Slamet. Jalur Gunung Malang memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan jalan yang lebih landai sehingga cocok untuk para pendaki pemula.

Terakhir, akses menuju Gunung Slamet juga dapat ditempuh melalui jalur Guci yang berada di Desa Guci, Kabupaten Tegal. Jalur ini memiliki jarak tempuh sekitar 45 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2-3 jam perjalanan dengan kendaraan roda empat. Setelah tiba di jalur Guci, para pendaki dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Pos Pendakian Guci yang merupakan salah satu pintu masuk menuju Gunung Slamet. Jalur Guci memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan udara yang segar sehingga cocok untuk para pendaki yang ingin menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan.

Bagi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Slamet dari Purwokerto, disarankan untuk mempersiapkan diri dengan matang, membawa perlengkapan yang memadai, dan memperhatikan kondisi cuaca terkini. Selain itu, para pendaki juga disarankan untuk memperhatikan keselamatan selama perjalanan dan mematuhi peraturan yang ada. Dengan persiapan yang matang, akses menuju Gunung Slamet dari Purwokerto akan menjadi pengalaman pendakian yang tak terlupakan.

Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812-8005-3166 (Whatsapp / SMS) Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet desember 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023

Kamis, 04 Mei 2023

Informasi Transportasi Gunung Slamet

Gunung Slamet adalah salah satu gunung yang berada di wilayah Jawa Tengah dan memiliki ketinggian mencapai 3.428 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan antara lima kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang.  

Gunung Slamet memiliki keindahan alam yang sangat memukau. Pendakian ke Gunung Slamet menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati oleh para pendaki, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari puncak Gunung Slamet, para pendaki bisa menikmati panorama alam yang sangat indah dan spektakuler. Tidak hanya itu, di sekitar Gunung Slamet juga terdapat beberapa tempat wisata alam yang bisa dikunjungi seperti air terjun dan danau.



Namun, keindahan alam Gunung Slamet juga diiringi dengan potensi bahaya bagi para pendaki. Terdapat beberapa titik rawan di Gunung Slamet seperti tebing curam, jurang, dan lahar dingin. Oleh karena itu, bagi para pendaki yang ingin mendaki Gunung Slamet disarankan untuk mempersiapkan diri secara matang dan membawa perlengkapan yang memadai. Selain itu, sebelum melakukan pendakian, penting untuk memperhatikan kondisi cuaca dan memperoleh informasi terbaru tentang kondisi Gunung Slamet dari pihak berwenang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Slamet juga sering kali menjadi perhatian karena aktivitas vulkaniknya. Pada tahun 2014, Gunung Slamet meletus dan menyebabkan awan panas yang membahayakan penduduk sekitar. Namun, saat ini aktivitas Gunung Slamet sudah kembali normal dan aman untuk didaki. Bagi para pendaki yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Slamet, penting untuk tetap memperhatikan keselamatan dan mematuhi peraturan yang ada agar bisa menikmati keindahan alam tersebut dengan aman dan nyaman.

Jika membutuhkan informasi mengenai akses ke gunung slamet bisa menghubungi 0812-8005-3166 whatsapp / sms. 

Sabtu, 12 Januari 2019

Info Transportasi Mudah Menuju Basecamp Bambangan Gunung Slamet Purbalingga

Ingin berlibur ke gunung slamet namun kesulitan akses transportasinya ? Turun di Stasiun Purwokerto ? Turun di Terminal Purwokerto atau Terminal Purbalingga ? Sekarang tidak perlu bingung - bingung lagi untuk masalah transportasi, bisa menghubungi kontak ini untuk membantu kamu menuju basecamp bambangan purbalingga gunung slamet dengan mudah. Cukup menghubungi melalui whatsapp ataupun sms lalu melakukan booking tanggal dan tempat penjemputan maka akan dijemput.

Turun dari transportasi maka tim kami akan menjemputnya. Jika ingin singgah untuk mengisi perut diarea Purwokerto ataupun Purbalingga kami siap melayaninya atau mau singgah ke minimarket untuk memenuhi kebutuhan pendakianpun juga bisa. Silahkan melakukan kontak ke nomor dibawah ini.

Info Transportasi Gunung Slamet Bambangan Purbalingga info pendakian gunung slamet terbaru transportasi ke gunung slamet dari bandung simaksi gunung slamet 2023 transportasi ke gunung slamet dari surabaya harga tiket masuk gunung slamet 2023 info pendakian gunung slamet 2023 biaya pendakian gunung slamet via guci

Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812-8005-3166 (Whatsapp / SMS) 



 Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet desember 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023

Kamis, 28 Juni 2018

Jalur Pendakian Gunung Slamet


Jalur Pendakian Gunung Slamet. Gunung Slamet atau sering disebut Gunung Selamet merupakan gunung aktif yang berada di Jawa Tengah. Gunung Slamet sendiri memiliki ketinggian 3428 MDPL (Meter diatas permukaan laut) yang berada di 5 kabupaten ; Banyumas, Pemalang, Brebes, Purbalingga dan Tegal.
Banyak sekali aktifitas yang berlangsung di gunung slamet, seperti perkebunan, pertanian, bercocok tanam dan pendakian. Untuk aktifitas pendakian, para pendaki bisa melakukan pendakian di 6 jalur diantara lain :

1. Jalur Bambangan, Purbalingga
Jalur bambangan merupakan jalur favorit bagi para pendaki, karena akses yang mudah dan jalur yang cukup jelas untuk melakukan aktifitas mendaki.


2. Jalur Kaliwadas
Selanjutnya adalah jalur Kaliwadas yang merupakan pilihan alternatif bagi para pendaki pemula. Sebab, meskipun tidak seramai jalur Bambangan, jalur satu ini dikenal memiliki track yang cukup ramah dan tidak terlalu menyiksa. Basecamp-nya sendiri terletak di desa Dawehan, kecamatan Sirampong, kabupaten Brebes, berada di sebelah barat daya gunung Slamet.

Untuk sampai di puncak gunung Slamet via Kaliwadas, kamu harus melewati 5 pos terlebih dahulu, serta Plawangan yang merupakan batas vegetasi. Waktu perjalanan sekitar 11 jam.

3. Jalur Guci
Jalur satu ini dikenal memiliki pemandangan alam yang mempesona di sepanjang track. Memiliki 2 basecamp pendakian, yakni Gupala dan Kompak. Letak ke-2nya tidak jauh dari obyek wisata pemandian air panas, tepatnya berada di desa Guci, kecamatan Coblong, kabupaten Tegal.

Di sepanjang jalur tersedia 5 pos pendakian, termasuk Plawangan yang merupakan batas vegetasi antara hutan dan area bebatuan. Waktu tempuh pada jalur Guci sekitar 9,5 jam.


4. Jalur Baturaden
Jalur Baturaden merupakan jalur pendakian paling ekstrim di antara jalur lainnya. Sebab itu, bila kamu baru pertama kali melakukan pendakian di gunung Slamet, sebaiknya tidak memakai jalur yang satu ini. Sepanjang perjalanan, medan didominasi oleh track terjal nan menanjak, banyak bercabang dan licin. Basecamp-nya sendiri terletak di kabupaten Purwokerto.

Sebelum mencapai puncak, kamu harus melewati 3 pos pendakian, termasuk Plawangan. Waktu tempuh di jalur satu ini sekitar 11 jam perjalanan.

5. Jalur Sawangan
Jalur satu ini merupakan jalur yang terbilang baru, diminati banyak pendaki karena akses jalannya yang mudah, terlebih jika kamu menggunakan kendaraan pribadi. Basecamp-nya sendiri terletak di desa Sigedong, kecamatan Bumijawa, kabupaten Tegal.

Sebelum menikmati kemegahan alam di puncak gunung Slamet, bila memilih jalur Sawangan, kamu harus melewati 6 pos pendakian terlebih dahulu. Estimasi waktu yang dibutuhkan kira-kira 9 jam.

6. Jalur Kaligua
Jalur Kaligua adalah jalur yang jarang dijamahi oleh para pendaki, sebab itu, pemandangan yang terbentang sepanjang perjalanan masih sangat asri dan sejuk. Gerbang masuknya berada di kampung Dukuh Kaligua, desa Pandansari, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes.

Sepanjang jalur, ada 5 pos pendakian yang harus kamu lewati, prakiraan waktu untuk sampai di puncak gunung Slamet adalah 9 jam perjalanan.


Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812-8005-3166 (Whatsapp)

 Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet desember 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023

Jumat, 18 Mei 2018

Tips Bernafas Saat Melakukan Pendakian

Bernafas adalah inti dari olah raga apapun, termasuk memanjat gunung, bahkan inti dari kehidupan mahluk hidup tersebut sendiri. Tanpa bernafas maka otot tak mungkin dapat digerakkan dan insan akan mati. Klise memang, namun penerapan dalam praktik tidak sesederhana itu. Teknik pernafasan masih sering dirasakan remeh.

Kadar oksigen di gunung lebih tipis dikomparasikan di dataran rendah; kian tinggi suatu tempat maka kian tipis kadar oksigennya. Tak heran tidak sedikit pendaki, yang telah biasa memanjat gunung sekalipun, bernafas terengah-engah.

Berjalan dan bernafas saat memanjat gunung terasa jauh lebih berat dikomparasikan berjalan dan bernafas di dataran rendah. Bagi menghasilkan tenaga perlu oksigen dan oksigennya tersebut sendiri yang tipis. Karena itu, kiat bernafas yang benar menjadi penting.

Banyak orang bernafas pendek-pendek saat memanjat gunung, bernafas di kerongkongan saja, tidak banyak saja hirupan nafas yang sempat singgah sampai ke perut. Mungkin tahu teori bernafas yang benar tapi susah jadi kelaziman saat memanjat gunung secara langsung.

Efeknya, nafas megap-megap dan tenaga yang dapat diproduksi tubuh menjadi sedikit. Kelelahan amat sangat, salah satunya, dampak salah dalam kiat bernafas.

Berdasarkan praktik langsung di gunung, termasuk ilham dari pelajaran seni olahraga pernafasan laksana Mahatma, Budi Suci dll, serta serangkaian eksperimen di gunung, dan sekian banyak  sumber bacaan, pengarang merumuskan kiat bernafas yang tepat saat memanjat gunung.

Barangkali kiat yang lebih tidak cukup sama, baik disadari atau tidak, sudah diterapkan oleh tidak sedikit pendaki saat memanjat gunung. Tidak terdapat salahnya diamati bersama. Andai ada empiris yang sama atau bertolak belakang silakan dikatakan di kolom komentar.

Paling tidak cukup ada tiga teknik atau kelaziman bernafas manusia: pernafasan dangkal/pendek/cepat (dari mulut/hidung sampai dada), pernafasan diafragmatik di bawah tulang rusuk atau hulu hati, dan pernafasan dalam (dari mulut/hidung sampai perut tidak banyak di bawah pusar).

Teknik yang sesuai saat memanjat gunung, dari empiris penulis, ialah pernafasan diafragmatik. Otot diafragma sedang di bawah tulang rusuk, berbentuk laksana kubah, serupa payung. Bernafas dengan cara ini perlu tekniknya tersendiri supaya hasilnya maksimal.

Bernafas dangkal/pendek/cepat di kerongongkan/dada tak sesuai karena tidak banyak dapat menyerap oksigen. Sementara bernafas dalam di perut di bawah pusar sangat bagus dalam menyerap oksigen akan namun prosesnya lebih lambat dan tidak praktis.

Inti kiat pernafasan yang baik memang bagaimana metodenya mendapatkan oksigen sebanyak barangkali dari tiap udara yang dihirup. Oksigen itu akan dipakai untuk proses katabolisme (penguraian) gula (glukosa) dalam darah, sampai-sampai ATP atau Adenosine Triphosphate dapat didapatkan untuk menyuplai energi bikin sel-sel tubuh.

Pernafasan diafragmatik boleh disebutkan ada di tengah-tengah antara pernafasan dangkal dan dalam. Caranya: gunakan tiga cara ketukan (1-2-3) masa-masa bernafas: satu ketukan ketika menghisap udara melewati hidung, dua ketukan ketika udara disangga di diafragma, dan tiga ketukan ketika nafas dikeluarkan lewat mulut secara berangsur-angsur. Tandanya berhasil, perut di bawah dada bakal naik-turun mengempis-mengembang.

Hirup udara melewati hidung (1 ketukan), ini supaya udara bisa disaring kesatu-tama oleh bulu hidung, tidak seluruh partikel bisa masuk laksana halnya mencium udara lewat mulut, tahan di diafragma (2 ketukan), kemudian hembuskan perlahan melewati mulut (3 ketukan). Biarkan udara tertahan sejumlah saat di diafragma, tidak langsung dihembuskan ke luar.

Variasi lain, bila sulit mencium udara lewat hidung dan mengeluarkannya lewat mulut, udara dicium lewat hidung dan dikeluarkan lagi lewat hidung pula. Inipun dalam praktik kadang sulit, sebab sering tanpa sadar nafas dihisap lewat mulut dan dikeluarkan lewat mulut pula.

Ada lagi trik supaya metode ketukan bernafas diafragma benar dan disiplin, artinya, tidak terpancing bernafas pendek lewat mulut, yaitu: gunakan buff atau masker. Ini bakal "memaksa" seseorang mencium nafas lewat hidung, lebih mudah menyangga sebentar udara di diafragma, dan mengeluarkannya lagi lewat hidung.

Penerapan ketika berjalan memang perlu pembiasaan atau latihan. Rumusnya: tiga tahapan berjalan satu kali bernafas diafragma. Otomatis berjalannya tidak dapat (dan memang tidak dianjurkan) secara cepat atau tergesa-gesa. Berjalanlah dengan pelan namun konsisten, bukan grasa-grusu.

Berjalan terlampau cepat saat memanjat gunung bakal mengacaukan penataan teknik bernafas dan proses aklimatisasi, yang berdampak sedikitnya oksigen yang terbelenggu dalam darah, sehingga berdampak susulan sedikitnya energi yang bisa diproduksi oleh tubuh. Akibat lain, rawan kecapekan amat sangat, menguap, kram otot, pingsan, stroke dan henti jantung.

Bila kiat bernafas diafragma dilaksanakan dengan benar, maka kegiatan mendaki gunung bakal terasa jauh lebih menyenangkan, lebih bertenaga, dan tidak terlampau terengah-engah. Perjalanan bisa dinikmati dengan maksimal. Untuk informasi transportasi gunung slamet bisa menghubungi nomor ini 0812-8005-3166 (Whatsapp)


Tags : info gunung slamet terbaru, info pendakian gunung slamet desember 2023, status gunung slamet 2023, informasi gunung slamet, berita gunung slamet 2023, kondisi gunung slamet 2023, aktivitas gunung slamet, open trip gunung slamet 2023